Mbok Surti, adalah seorang perempuan tua. Dia tinggal bersama anak perempuannya yang bernama Timun Mas. Dia tinggal di sebuah gubuk yang sangat sederhana. Timun Mas selalu membantu ibunya mengambil buah-buahan dan mengumpulkan kayu yang ada di hutan. Apa yang dia peroleh dari hutan, dia bawa ke pasar untuk dijual. Mbok Surti sangat sayang sekali sama anaknya.
Pada suatu hari, Mbok Surti dan Timun Mas dikagetkan dengan kedatangan Raksasa yang sangat besar dan menyeramkan. Raksasa itu menagih janji Mbok Surti menyerahkan anaknya. Mbok Surti baru teringat janjinya kepada Raksasa itu. Dia pun tidak ingin kehilangan anaknya. Mbok Surti pun memutar otak, dia pun menyuruh Raksasa itu datang beberapa hari lagi. Akhirnya Raksasa itu menyetujui, dan dia pun segera menghilang dari hadapan Mbok Surti dan Timun Mas.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Hari-hari terus berganti begitupula dengan bulan dan tahun. Timun Mas tumbuh menjadi seorang dara yang cantik rupawan. Sedangkan fisik Mbok Surti semakin tua. Dia semakin sayang kepada Timun Mas, begitupula dengan Timun Mas, dia juga menyayangi ibunya.
Pada malam harinya, Mbok Surti bermimpi bertemu dengan seorang kyai. Keesokan harinya dia pergi kelembah bukit. Disana dia melihat seorang laki-laki tua yang berjenggot panjang. Dia menceritakan permasalahannya kepada Kyai itu. Setelah mendengar cerita Mbok Surti. Kyai itu memberikan empat bungkusan kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam dan terasi. Kyai itu pun menjelaskan khasiat ke empat benda itu kepada Mbok Surti. Sebelum meninggalkan tempat kyai itu, Mbok Surti menguncapkan terima kasih kepada kyai itu.
Sampai di gubuknya Mbok Surti langsung memberikan keempat benda itu kepada Timun Mas, Dia pun menjelaskan kasiat keempat benda itu kepada Timun Mas. Tidak lama kemudian mereka berdua mendengar suara tawa menggelegar."Wahai Mbok Surti, cepat serahkan Timun Mas itu. Kalau tidak dirimu akan aku telan hidup-hidup," ucap Raksasa itu. Mbok Surti pun menyuruh Timun Mas untuk kabur lewat pintu belakang.
Mbok Surti keluar dari gubuknya menemui Raksasa itu. "Wahai Raksasa, maafkan aku. Timun Mas sudah tidak ada di tempat ini," ucap Mbok Surti. Raksasa itu tidak percaya kepada ucapan Mbok Surti. Dengan kesaktiannya Raksasa itu bisa melihat Timun Mas melarikan diri kedalam hutan.
Raksasa itu mengejar Timun Mas. "Timun Mas, kau tidak bisa lari dariku,"ucap Raksasa itu. Timun Mas sangat ketakutan sekali karena Raksasa itu semakin dekat. Dia langsung menebar biji mentimun. Sungguh ajaib. Seketika biji mentimun itu tumbuh dengan lebat. Raksasa itu segera menghabiskan mentimun yang menghalangi jalannya.
Timun Mas terus berlari tidak mengenal lelah. Tapi Raksasa itu selalu mengejar dirinya. Timun Mas pun menebar jarum. Sungguh ajaib. Seketika jarum-jarum itu menjadi hutan bambu.Dengan kesal Raksasa itu menerobos hutan bambu itu walaupun dirinya terluka oleh bambu-bambu itu. Timun Mas tidak percaya Raksasa itu bisa keluar dari hutan bambu itu.
Timun Mas semakin panik dia berdoa kepada Tuhan. Semoga dirinya diselamatkan dari Raksasa jahat itu. Dia melihat Raksasa itu semakin mendekat, dia langsung melemparkan garam ke Raksasa itu. Sungguh ajaib. Seketika tempat itu berubah menjadi laut, Dengan kesaktiannya Raksasa itu berenang ke tepi. Dia pun kembali mengejar Timun Mas.
Tenaga Timun Mas semakin terkuras, dia terus berdoa kepada Tuhan semoga dirinya dapat selamat dari Raksasa itu. Ketika Raksasa itu semakin mendekat, Timun Mas melemparkan bungkusan terasi. Sungguh ajaib. Seketika tempat itu berubah lautan lumpur yang mendidih. Raksasa itu terus berusaha untuk keluar dari lautan dari lautan lumpur itu. Akan tetapi usahanya sia-sia belaka, semakin dia banyak bergerak lumpur itu terus menelan dirinya. Timun Mas senang karena dirinya selamat dari Raksasa itu.
Timun Mas segera menemui ibunya. Timun Mas langsung memeluk ibunya. Karena berkat ibunya dirinya bisa bebas dari kejaran Raksasa kejam itu. "Kita harus bersyukur kepada Tuhan, nak. Karena kehendak-Nya Raksasa itu mati," ucap Mbok Surti kepada Timun Mas.
No comments:
Post a Comment