Thursday, 1 October 2020

Timun Mas



Mbok Surti, adalah seorang perempuan tua. Dia tinggal bersama anak perempuannya yang bernama Timun Mas. Dia tinggal di sebuah gubuk yang sangat sederhana. Timun Mas selalu membantu ibunya mengambil buah-buahan dan mengumpulkan kayu yang ada di hutan. Apa yang dia peroleh dari hutan, dia bawa ke pasar untuk dijual. Mbok Surti sangat sayang sekali sama anaknya.

Pada suatu hari, Mbok Surti dan Timun Mas dikagetkan dengan kedatangan Raksasa yang sangat besar dan menyeramkan. Raksasa itu menagih janji Mbok Surti menyerahkan anaknya. Mbok Surti baru teringat janjinya kepada Raksasa itu. Dia pun tidak ingin kehilangan anaknya. Mbok Surti pun memutar otak, dia pun menyuruh Raksasa itu datang beberapa hari lagi. Akhirnya Raksasa itu menyetujui, dan dia pun segera menghilang dari hadapan Mbok Surti dan Timun Mas.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Hari-hari terus berganti begitupula dengan bulan dan tahun. Timun Mas tumbuh menjadi seorang dara yang cantik rupawan. Sedangkan fisik Mbok Surti semakin tua. Dia semakin sayang kepada Timun Mas, begitupula dengan Timun Mas, dia juga menyayangi ibunya.

Pada malam harinya, Mbok Surti bermimpi bertemu dengan seorang kyai. Keesokan harinya dia pergi kelembah bukit. Disana dia melihat seorang laki-laki tua yang berjenggot panjang. Dia menceritakan permasalahannya kepada Kyai itu. Setelah mendengar cerita Mbok Surti. Kyai itu memberikan empat bungkusan kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam dan terasi. Kyai itu pun menjelaskan khasiat ke empat benda itu kepada Mbok Surti. Sebelum meninggalkan tempat kyai itu, Mbok Surti menguncapkan terima kasih kepada kyai itu.

Sampai di gubuknya Mbok Surti langsung memberikan keempat benda itu kepada Timun Mas, Dia pun menjelaskan kasiat keempat benda itu kepada Timun Mas. Tidak lama kemudian mereka berdua mendengar suara tawa menggelegar."Wahai Mbok Surti, cepat serahkan Timun Mas itu. Kalau tidak dirimu akan aku telan hidup-hidup," ucap Raksasa itu. Mbok Surti pun menyuruh Timun Mas untuk kabur lewat pintu belakang.

Mbok Surti keluar dari gubuknya menemui Raksasa itu. "Wahai Raksasa, maafkan aku. Timun Mas sudah tidak ada di tempat ini," ucap Mbok Surti. Raksasa itu tidak percaya kepada ucapan Mbok Surti. Dengan kesaktiannya Raksasa itu bisa melihat Timun Mas melarikan diri kedalam hutan.

Raksasa itu mengejar Timun Mas. "Timun Mas, kau tidak bisa lari dariku,"ucap Raksasa itu. Timun Mas sangat ketakutan sekali karena Raksasa itu semakin dekat. Dia langsung menebar biji mentimun. Sungguh ajaib. Seketika biji mentimun itu tumbuh dengan lebat. Raksasa itu segera menghabiskan mentimun yang menghalangi jalannya.

Timun Mas terus berlari tidak mengenal lelah. Tapi Raksasa itu selalu mengejar dirinya. Timun Mas pun menebar jarum. Sungguh ajaib. Seketika jarum-jarum itu menjadi hutan bambu.Dengan kesal Raksasa itu menerobos hutan bambu itu walaupun dirinya terluka oleh bambu-bambu itu. Timun Mas tidak percaya Raksasa itu bisa keluar dari hutan bambu itu.

Timun Mas semakin panik dia berdoa kepada Tuhan. Semoga dirinya diselamatkan dari Raksasa jahat itu. Dia melihat Raksasa itu semakin mendekat, dia langsung melemparkan garam ke Raksasa itu. Sungguh ajaib. Seketika tempat itu berubah menjadi laut, Dengan kesaktiannya Raksasa itu berenang ke tepi. Dia pun kembali mengejar Timun Mas.

Tenaga Timun Mas semakin terkuras, dia terus berdoa kepada Tuhan semoga dirinya dapat selamat dari Raksasa itu. Ketika Raksasa itu semakin mendekat, Timun Mas melemparkan bungkusan terasi. Sungguh ajaib. Seketika tempat itu berubah lautan lumpur yang mendidih. Raksasa itu terus berusaha untuk keluar dari lautan dari lautan lumpur itu. Akan tetapi usahanya sia-sia belaka, semakin dia banyak bergerak lumpur itu terus menelan dirinya. Timun Mas senang karena dirinya selamat dari Raksasa itu.

Timun Mas segera menemui ibunya. Timun Mas langsung memeluk ibunya. Karena berkat ibunya dirinya bisa bebas dari kejaran Raksasa kejam itu. "Kita harus bersyukur kepada Tuhan, nak. Karena kehendak-Nya Raksasa itu mati," ucap Mbok Surti kepada Timun Mas.



Wednesday, 23 September 2020

Kisah si KEONG EMAS

Kisah si KEONG EMAS



Pada zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan yang bernama Daha, raja Daha yaitu raja Kertamarta adalah raja yang sangat bijaksana ia memiliki dua orang putri yang sangat cantik yaitu Galih Ajeng dan Candra Kirana. Candra Kirana sudah memiliki tunangan bernama Raden Inu Kertapati, ia adalah putra mahkota dari kerajaan Kahuripan. Raden Inu Kertapati adalah pemuda yang sangat tampan dan baik hati. Banyak putri-putri raja yang menyukainya, termasuk juga Galuh Ajeng. Galuh Ajeng diam-diam juga menyukai Raden Inu Kertapati namun cintanya ditolak karena Raden Inu Kertapati lebih menyukai Putri Candra Kirana.

Melihat kedekatan Candra Kirana dan Raden Inu Kertapati, Galuh Ajeng makin dibakar api cemburu dan iri hati. Sehingga Galuh Ajeng merencanakan sesuatu untuk mencelakai saudara kandungnya sendiri. Kemudian Galuh Ajeng mencari cara untuk berniat jahat, ia pergi menemui seorang nenek sihir. " Nenek sihir yang sakti tolonglah saya, tolong kutuk Candra Kirana menjadi apa saja yang penting dia hilang dari muka bumi ini. Betapapun biayanya akan saya bayar, asalkan nenek mau mengabulkan permintaan saya" pinta Galuh Ajeng kepada nenek sihir.

Mendengar permintaan Galuh Ajeng, nenek sihir itupun melaksanakan perintahnya dan mengutuk Candra Kirana menjadi seekor keong emas. Sebelum Candra Kirana dikutuk, Galuh Ajeng pun memfitnah Candra Kirana kemudian Candra Kirana di buang kelaut barulah nenek sihir itu mengutuknya menjadi seekor keong emas. Sungguh malang nasib Candra Kirana, ia tidak bisa berubah wujud lagi menjadi manusia apabila tidak bertemu dengan tunangannya.

Suatu hari, seorang nenek yang sedang asik mencari ikan tiba-tiba menemukan keong emas yang tersangkut di jalanya. Kemudian keong emas itu pun dibawa pulang kerumahnya dan diletakkan didalam sebuah tempatnya. Keesokan harinya nenek itu pun menjalani aktivitasnya mencari ikan,  namun sayangnya hari itu ia sedang tidak beruntung berkali-kali jalanya diangkat tetapi tetap saja tidak ada jala yang tersangkut. Akhirnya dengan perasaan kecewa nenek pun pulang kegubuknya, ia melihat masakan-masakan yang sangat lekat tersaji diatas meja.

"Ya ampun, benarkah apa yang aku lihat? Siapa yang sudah memasak masakan selezat ini dan membawakan ke gubukku?" Tanya sang nenek heran dalam hati. Karena merasa lapar yang tidak tertahan nenek itu langsung memakanya semua masakan yang sudah tersedia. Keesokan harinya nenek itu pun kembali mencari ikan, saat kembali kegubuknya kejadian kemarin terulang kembali. Nenek pun merasa sangat bingung lalu keesokan paginya, nenek itu diam-diam mengintip di balik jendela. Sang nenek sangat terkejut melihat keong emas yang berada di tempayan berubah menjadi gadis cantik.

Gadis itu memasak makanan lezat untuk dirinya. Kemudian si nenek pun mendatangi keong emas. " Hei gadis cantik, siapa kamu sebenarnya? Tanya sang nenek. "Namaku Candra Kirana, aku adalah seorang putri dari kerajaan Daha. Karena sifat iri hati saudara kandungku aku di sihir menjadi seekor keong emas" jawab Candra Kirana Yang kemudian berubah lagi menjadi keong emas.

Di kerajaan Daha Raden Inu Kertapati yang kehilangan tunangannya tampak gelisah. Ia sangat merindukan tunangannya yang pergi tanpa jejek. Diam-diam Raden Inu pergi dari istana mencari tunangannya dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Nenek sihir yang jahat mengetahui tindakan Raden Inu, kemudian ia mengubah tubuhnya menjadi seekor burung gagak dan memberikn petunjuk yang salah kepada Raden Inu. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang tua yang sedang kelaparan.

Raden Inu pun memberikan sisa mekanannya kepada kakek tua itu. Ternyata kakek tua itu adalah seorang yang sakti, kakek itu pun mengetahui bahwa burung gagak yang memberikan petunjuk itu adalah jelmaan dari nenek sihir. Kemudian kakek itu pun memberikan petunjuk yang benar kemana ia harus mencari Candra Kirana.

Setelah berhari-hari Raden Inu menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya tibalah ia di Desa Dadapan. Sesampainya di desa itu pebekalan yang ia bawanya habis. Saat itu ia melihat sebuah gubuk tua. Ia berharap pemilik gubuk itu dapat memberikannya seteguk air. Perlahan-lahan Raden Inu mendekati gubuk itu, seketika ia terkejut melihat seorang gadis yang sedang memasak di dalam gubuk itu. Wajahnya yang cantik tak akan pernah bisa ia lupakan, gadis itu adalah Candra Kirana tunangannya yang sedang ia cari.

Akhirnya setelah mereka bertemu, kutukan Candra Kirana pun lenyap. Ia kembali menjadi seorang manusia. Lalu Candra Kirana menceritakan semua yang sudah dialaminya. Ia kenalkan nenek sang penolong kepada Raden Inu. "Saya ucapkan terima karena nenek sudah menolong tunangan saya, maukah nenek ikut dengan kami ke kerajaan Daha?" Tanya Raden Inu. Akhirnya mereka bertiga kembali ke istana. Sesampainya di istana Candra Kirana menceritakan kejahatan Galuh Ajeng kepada Baginda Kertamarta.

Mendengar cerita putrinya itu, Baginda pun sangat marah dan memerintahkan pengawalnya untuk menghukum Galuh Ajeng dengan seberat-beratnya. Galuh Ajeng yang saat itu mengetahui bahwa dirinya akan di hukum merasa ketakutan dan akhirnya melarikan diri ke hutan. Belum sempat ia bersembunyi di hutan Galuh Ajeng terkena sial, ketika akan memasuki hutan ia terpeleset dan jatuh ke jurang dan meninggal. Hubungan Raden Inu Kertapati dan Candra Kirana pun semakin dekat, akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan. Mereka berdua adalah pasangan yang sangat serasi dan kehidupan mereka pun dijalani dengan damai dan bahagia.

Monday, 7 September 2020

Kambing Si Jogo Makan yang Pintar


Mbeek..mbeek...coba tebak! Suara apakah itu? Itu adalah suara Kambing. Kambing adalah salah satu hewan ternak yang dagingnya halal dimakan.

Kambing merupakan salah satu hewan kurban. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah Saw. Pernah menyembelihnya kambing sebagai hewan kurban.

Kambing diternakkan manusia untuk diambil daging, susu, kulit, dan bulunya. Selain itu, kotorannya pun dapat dimanfaatkan untuk organik.

Adik-adik tahu tidak, kambing dapat menghasilkan lebih banyak daging dan susu daripada hewan ternak yang lain, lho! Daging kambing ini banyak dikonsumsi oleh orang-orang di Afrika dan Timur Tengah.

Daging kambing sangat baik dikonsumsi. Daging kambing rendah lemak.selain itu, juga kaya akan protein dan zat besi yang baik untuk tubuh.

Adik-adik suka minum susu kambing? Susu kambing sangat baik untuk tubuh kita karena mudah dicerna dan mengandung vitamin A, dan Vitamin B, dan kalsium. Susu kambing dapat diolah menjadi yoghurt dan keju yang lezat.

Adik-adik tahu tidak, susu kambing menduduki peringkat ketiga dalam produksi susu dunia, lho, Seekor Kambing dapat menghasilkan susu sekitar tiga liter perhari. Bahkan, ada kambing yang mampu menghasilkan enam liter susu per harinya, Hebat, bukan!

Selain daging dan susu, kulit kambing juga dapat dimanfaatkan untuk membuat tas, dompet, jaket, dan sabuk, Bahkan, orang Yunani kuno memanfaatkan kulit kambing untuk membuat vellum atau perkamen yang berfungsi seperti kertas untuk menulis.

Adik-adik, ada beberapa jendela Kambing yang dipelihara untuk diambil bulunya. Contohnya, kambing anggora yang menghasilkan wol mohair yang dapat dirajut menjadi sweter dan berbagai jenis pakaian lainnya. Ada juga kambing kashmir yang menghasilkan wol Kashmir yang merupakan wol termahal di dunia.

Adik-adik tahu tidak, kambing mulai diternakkan manusia sejak 9000 tahun yang lalu di Asia Barat Daya, untuk diambil daging dan susunya. Kebanyakan kambing adalah hewan yang jinak dan bisa dipelihara pada lahan yang tidak begitu subur.

Ada ratusan juta ekor kambing di dunia, lho, Adik-adik. Namun, palaing banyak ditemukan di Benua Asia dan Afrika.

Kambing termasuk hewan yang mudah berkembang biak. Seekor kambing betina dapat melahirkan 2 hingga 3 ekor anaknya sekaligus. Bahkan, terkadang bisa mencapai 5 ekor dalam sekali melahirkan.

Induk kambing terkenal sangat penyayang dan telaten, serta penuh perhatian dalam mengurus anaknya. Jika ada kambing lain yang menggangu anak-anaknya.

Di Bali bagian timur, karangasem, ada jenis kambing yang hampir punah. Jenisnya adalah kambing Gembrong. Bulu kambing itu sangat panjang sekilas seperti bulu anjing. Hampir seluruh badan dan kepala kambing ini tertutup bulu panjang.

Kambing terkenal sebagai "Si Tukang Makan". Mereka menyukai berbagai jenis tumbuhan, mulai dari rumput, dedaunan, ranting-ranting, jenis tumbuhan berduri sampai akar pohon.

Adik-adik tahu tidak, kambing sangat pintar meloloskan diri dari kandangnya, lho. Terutama jika mereka mengetahui ada tumbuhan yang enak untuk dimakan di luar kandungannya.

Bahkan kalau sedang lapar, mereka bisa memanjat pohon dan berdiri dengan kaki belakang untuk mendapatkan makanan. Benar-benar jago makan, ya Adik-adik.

Namun, Kambing tidak mau makan sembarangan, lho. Mereka sangat berhati-hati. Jika mereka menemukan tumbuhan baru yang belum pernah di makannya, mereka akan mencicipinya terlebih dahulu sebelum menekannya.

Selain bisa memanjat, kambing juaga pintar melompat. Kambing bisa melompat setinggi 1,5 meter. Bahkan, mereka juga dapat merangkak di bawah pagar atau pintu gerbang. Keren sekali, bukan?

Kambing juga dijuluki "Pendaki Ulung"! Mereka pandai mendaki dan dapat hidup di pegunungan yang tinggi. Kambing memiliki kuku yang runcing dan telapak yang agak kenyal seperti karet sehingga dapat berjalan di daerah berbatuan yang licin dan curam.

Ada... Adik-adik tahu tidak, hampir semua kambing memiliki jenggot. Namun, jenggot kambing jantan lebih panjang dan tebal. Mereka biasanya dikenal dengan sebutan bandot.

Hmmmm, jangan coba-coba mengganggu "Si Bandot", ya! Dia sangat pemarah. Dia akan menggunakan tanduknya yang melengkung untuk berkelahi jika merasa terganggu. Tanduknya juga digunakan untuk memperebutkan kambing betina. Ia juga terkenal dengan bau dari bawah matanya untuk menandai daerah kekuasaannya.

Walau terkenal sangat rakus dan jago makan, ternyata kambing memiliki banyak manfaat bagi manusia, bukan? Selain itu, kita juga dapat mengambil banyak pelajaran dari mereka. Salah satunya agar selalu berhati-hati dan tidak bersikap sembarangan. Nah Adik-adik jangan lupa untuk selalu belajar dari alam ya, walau dari seekor kambing sekalipun.

Saturday, 5 September 2020

Akibat Kebohongan Srigala









Seekor Serigala kelaparan berkeliaran mencari makanan. Waktu sudah menjelang sore namun ia belum menemukan makanan juga. Serigala itu terus berjalan sampai akhirnya tiba di sebuah perkampungan. "Aku harap dapat menemukan makanan disini," Serigala berfikir sambil meneruskan perjalanannya.

Tiba-tiba gerombolan anjing datang dan langsung mendekati Serigala. Dengan perasaan takut, Serigala berlari sekencang-kencangnya. Namun anjing-anjing itu mengejarnya dan sambil mendekat dengannya. Melihat pintu sebuah gudang terbuka, Serigala berlari masuk kedalam.

Ia tidak memperhatikan sebuah bak besar berisi pewarna baju di depannya. Byuuur...! Serigala yang malang itu tercebur ke dalam bak itu. Beberapa saat kemudian, anjing-anjing yang mengejarnya tiba di dalam gudang pencelupan itu. Mereka terus mencari Serigala di sekitar tempat itu.

Cukup lama gerombolan anjing itu mencari Serigala, namun mereka tidak menemukannya. Setelah gagal menemukan Serigala, mereka pun pergi meninggalkan tempat itu. Setelah merasa aman, Serigala segera keluar dari bak. "Syukurlah, anjing-anjing itu telah pergi," Katanya dengan lega.

Tiba-tiba ia terkejut melihat badannya yang sepenuhnya berubah menjadi biru. "Mengapa tubuh ku menjadi biru, apa yang harus kulakukan sekarang?" Serigala tampak kebingungan. Tak berapa lama, ia segera kembali kedalam hutan.

Seluruh binatang yang melibatkannya merasa ketakutan. "Betapa anehnya makhluk itu! Apakah Dia nyata atau sesosok hantu yang bergentayangan?" Mereka saling bertanya satu sama lain. Tuhan telah mengirimku untuk memimpin kalian. Tanpa di duga binatang-binatang itu dengan mudahnya percaya pada Serigala.

Serigala berkata, "kalian harus mengurus keperluanku, bawakan aku makanan lezat untuk santapanku sehari-hari. Taatilah perintahku dan hormatilah kepadaku!"."Baiklah wahai raja, Kami akan senantiasa mengutus anda dengan baik" Jawab para binatang.

Suatu hari sang raja mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Sekelompok Serigala melolong di atas bukit yang tak jauh darinya. Ia sangat senang mendengar suadaranya yang sudah lama tidak bertemu. Ia sangat gembira. "Saudara-saudaraku dekat adanya" pikirnya.

Tak mampu mengendalikan dirinya, Sang raja dengan spontan mendongakkan kepalanya dan melolong sekeras-kerasnya.

Segera para binatang mengetahui siapa ia sebenarnya. dengan perasaan marah mereka berkata, "kurang ajar ! ternyata dia seekor Serigala, dia telah menipu kita. Ayo kita hajar beramai-ramai !"

Dengan geram seluruh binatang mengejar Serigala biru itu, Harimau dan Gajah berada di barisan paling depan. Serigala pun lari terbirit-birit.

Monday, 31 August 2020

SEMUT yang HEMAT








    

 Suatu waktu di zaman mesir kuno, hiduplah seorang Raja yang adil dan mencintai rakyatnya seperti keluarganya. Yang lebih istimewa lagi, raja itu juga penyayang binatang.

     Pada suatu hari, Raja pergi berjalan-jalan untuk menemui semut. Si Semut merasa bangga karena mendapat kunjungan dari sang Raja. "Bagaimana kabarmu Semut? Dari mana saja kau jari ini?" tanya sang Raja.

     "Hamba baik-baik saja Baginda. Hamba telah pergi ke semua tempat sejak pagi, tetapi belum juga mendapat makanan," jawab Si Semut dengan sopan. "Sejak pagi kau belum makan?" Kata raja terkejut.

     Raja termenung sejenak, Raja kemudian berkata, "berapa banyak makanan yang kau perlukan dalam setahun, Semut?" Kemudian Semut pun menjawab, "Hanya sepotong roti saja Baginda."

     "Baiklah kalau begitu, maukah kau kuberikan roti untuk hidupmu selama setahun?" kata saja. Si Semut pun senang dan menerima penawaran Sang Raja tersebut. Kemudian Raja pun membawa Semut tersebut ke istana.

     "Sekarang, engkau masuklah kedalam tabung yang telah kuisi sepotong roti ini. Setahun yang akan datang akan ku buka kembali tabung ini," perintah Sang Raja.           "Terimakasih, Baginda. Hamba akan masuk sekarang," jawab Si Semut.

      Tabung itu pun kemudian di tutup dengan bahan khusus dan udara tetap masuk kedalamnya. keesokan harinya, Sang Raja tetap memimpin rakyatnya seperti biasa. Setelah genap setahun, teringat lah Sang Raja akan janjinya pada Semut.

     Perlahan-lahan Raja membuka tutup dari yang berisi Semut tersebut dan berkata, "Bagaimana kabar mu, Semut?" Si Semut pun menjawab, "keadaan hamba baik-baik saja, Baginda,"

     "Aku lihat ternyata kauasih memiliki separuh dari roti tersebut. Bukankah kau mengatakan bahwa kau butuh sepotong roti untuk hidupmu setahun? Kenapa tidak kau habiskan roti tersebut? Apakah kaunpernah sakit,semut?" tanya sang raja heran.

https://dongeng-anak74.blogspot.com

     "Tidak, Baginda. Roti itu Memeng hamba sisakan separuh. Sebab hamba khawatir jangan-jangan Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa membukanya, tentu saja hamba masih dapat makan roti setahun lagi". Jawab si semut.

     Sang Raja sangat senang mendengar penjelasan Si Semut. "Kau Semut yang hebat. Kau dapat menghemat kebutuhan mu. Akan ku beritahu seluruh rakyatku mengenai hal ini agar mereka dapat mencontohmu," kata Sang Raja.

     Kalau semut saja dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar hidup boros? Semut itu kemudian dapat hadiah lagi dari Sang Raja sebagai tanda terimakasih karena telahengajarinua hidup hemat.

Friday, 28 August 2020

Ayam dan Kelinci



     Musim hujan telah tiba, udara terasa lembab. Kotoran dan sampah berserakan. Ih, dingin sekali gumam Kiki.

     Kiki tidak peduli walaupun tempat tinggalnya kotor dan bau. Sampah berserakan dimana-mana. Kiki merasa kedinginan, tumbuhnya menggigil. Ki, ayo, kita cari makan, ajak Koko sahabatnya.

     Aku tidak berani keluar, Ko. Aku sedang sakit, tubuhnya kedinginan. Kalau kamu tidak keberatan, tolong bawakan makanan untukku.

     Pantes saja kamu sakit. Lihat saja sekitar mu banyak sampah dan kotoran. Pasti disini banyak kuman penyakit. Ujar Koko.

     Kabar kalau Kiki sakit cepat menyebar.Hai, Katak. Apa kamu sudah mendengar tentang Kiki? tanya Ayam. Belum Memeng kenapa Kiki. Tanya Katak. Kiki menderita penyakit menular, jelas Ayam.

     Yang benar. Kamu jangan menyebar berita bohong, Ayam! kata Katak. Kalau tidak percaya, tanya saja pada Koko. Dia sendiri yang bilang sama aku, tandas Ayam.

     Kataka bertanya pada Koko, apa benar Kiki menderita penyakit menular? Siapa yang bilang begitu, tanya Koko. Ayam yang bilang padaku, jawab Katak.

     Beberapa hari kemudian Kiki sudah sehat, tapi dia sangat sedih. Dia selalu diejek binatang lain. Awas, ada Kiki! Jangan dekat-dekat, nanti kalian tertular penyakitnya, seru Monyet.

     Kiki, sebaiknya kamu pergi dari sini. Kami tidak mau tertular penyakit mu. Sambung Kambing. Penyakitmu tidak menular, bantah Kiki. Tapi kalau kalian takut, aku akan pergi. Ucap Kiki.

     Singa menemui Kiki menanyakan kebenaran penyakit Kiki. Kemarin aku Memeng sakit, Singa. Tapi, penyakitmu tidak menular, jawab Kiki.

     Sebenarnya Kiki sakit karena tempat tinggalnya kotor. Dan dia malas membersihkannya, tambah Koko. Oh, begitu. Sekarang cepat bersihkan sampah-sampah ini, kata Singa.

     Gara-gara sampah ini, aku dituduh menderita penyakit menular, gerutu Kiki. Untung saja kamu tidak di usir. Makanya, kamu harus rajin membersihkan tempat tinggalmu, ucap Koko.

     Suara ayam tidak terdengar. Biasanya, dia selalu membangunkan penghuni hutan. Ternyata Ayam sakit. Kamu sakit,ya? tanya Koko saat lewat kandang Ayam. Jangan-jangan penyakitmu menular. Ujar Koko menakut-nakuti.


     Monyet yang kebetulan ada disitu ikut berkomentar. Pantas, kamu tadi pagi tidak berkokok. Mungkin juga, sahut Ayam. Koko dan Monyet tersenyum.

     Penyakit yang menular kamu itu penyakit malas. Sebenarnya kamu tidak akan sakit kalau kandangmu bersih. Jelas Monyet. Kemarin Kiki juga sakit karena tempat tinggalnya kotor, tambah Koko.

     Ayam menjadi malu mendengar ucapan Koko dan Monyet. Ia pun berjanji akan selalu memberikan kandangnya.

Pini, Tikus yang Cerdik



Pino, dan Doko adalah tiga ekor yang tinggal di sebuah gudang.
Pono berbulu cokelat, Doko berbulu abu-abu. Sementara Pina berbulu putih.
"Aku bosan di gudang terus. Aku ingin berjalan-jalan keluar," kata Pina.
"Hati-hati, Pina. Jangan lama-lama," ujar Pono mengingatkan.
Pina mengangguk berjalan keluar. Cukup lama Pina bermain di luar. Setelah puas, ia kembali ke gudang.
Suatu malam,Pina mengajak Pono dan Doko mencari melon di kebun.
"Tapi, Pin, malam ini bulan purnama. Bagaimana kalau nanti kita terlihat oleh burung hantu?" Kata Pono mengingatkan.
"Huh, dasar penakut. Ya, sudah. Kalau begitu, aku mencari melon sendiri," sahut Pina sambil melangkah keluar.
"Tunggu, Pini, Kami ikut," seru Pono dan Doko sambil menyusul Pina. Mereka berjalan menyusuri tanah bersemak menuju kebun.
Setelah berjalan beberapa lama, ketiganya sampai di kebun melon.
Gmn, lezat sekali melon ini. Besar-besar lagi," ujar Pini.
"Ya. Aku sudah habis dua," tambah Doko.
Setelah merasa kenyang, mereka berjalan kembali ke gudang. Ketiganya tidak sadar, sejak tadi seekor burung hantu mengawasi mereka. Ketika Pink, Pono, dan Doko berjalan di bawahnya, burung hantu langsung menyerang mereka.
"Awas...! Burung hantu...!" Teriak Pini. "Cepat lari...!"
Ketiga tikus itu menerobos semak-semak yang lebat dan berlari sekencang-kencangnya. Sebentar saja mereka sudah sampai di gudang. 
Burung hantu kecewa karena gagal menangkap tikus buruanya.
"Hampir saja kita celaka. Kita harus mencari akal agar aman saat mencari makan di luar," kata Pina ketika mereka sudah berada di dalam gudang.
"Apa kamu tidak takut jika burung hantu itu menyerang lagi?" tanya Doko.
"Aku ada ide. Kita bisa mencari tempurung itu di samping gudang," Jawa Pono.
Keesokan harinya, mereka berhasil mendapatkan tempurung yang sudah terbelah dua.
"Kita harus membuat lubang kecil pada salah satu ujung tempurung ini," saran Pina.
"Untuk?" saran Doko.
"Untuk tempat kepala, agar kita bisa melihat jalan," jelas Pini.
Akhirnya, alat pelindung dari tempurung kelapa itu selesai dibuat. Pini, Pino, dan Doko masing-masing membuat satu.
"Nah, sekarang kita coba," kata Pini. Ia mengangkat tempurung itu dan masuk ke dalamnya. Kepalanya menyembul keluar melalui lubang kecil di ujung tempurung.
"Aha....! Kita berhasil!"  teriak Pini. Ia berjalan-jalan dengan tempurung kelapa menutupi tubuhnya. Pini terlihat seperti kura-kura.
"Sekarang, burung hantu tidak bisa melihatku," ujar Pini gembira.
Pono dan Diko tidak mau ketinggalan. Mereka pun mencoba tempurung kelapanya. Ketiganya puas dan senang dengan hasil pekerjaan mereka.
Malam harinya, Pini, Pono, dan Doko sepakat untuk keluar mencari makanan.
"Sekarang, ayo, kita pergi kekebun semangka," ajak Pini bersangat. Ketika keluar dari gudang, mereka tampak seperti barisan kura-kura. Saat itu, ternyata burung hantu sudah menunggu diluar gudang.
"Lo...? Kok, yang keluar kura-kura?"
Gumam burung hantu terheran-heran. Ia sama sekali tidak tahu bahwa yang di sangka kura-kura itu sebenarnya tikus.
Namun karena penasaran, burung hantu mengikuti Pini, Pono, dan Doko sampai kekebun semangka. Saat itu Pono keluar dari tempurung kelapa. Ketika melihat burung hantu, ia masuk lagi kedalam tempurungnya.
"Hati-hati, burung hantu ada di atas kita," bisik Pono memberi tahu teman-temannya.
"Jangan khawatir. Sekarang, kita aman karena sudah memakai tempurung kelapa," ujar Pini sambil tersenyum.
"Wah, aku tertipu...! Mereka menggunakan tempurung kelapa. Pantas saja mereka terlihat seperti kura-kura," gerutu burung hantu.
Kini, ia hanya bisa melihat Pini, Pono, dan Doko memakan semangka dari atas pohon. Ternyata, ia kalah pintar dari tikus-tikus buruanya.

SELAMAT MEMBACA TEMAN-TEMAN

Akibat Kebohongan Srigala

Seekor Serigala kelaparan berkeliaran mencari makanan. Waktu sudah menjelang sore namun ia belum menemukan makanan juga. Serigala itu terus ...