Monday, 31 August 2020

SEMUT yang HEMAT








    

 Suatu waktu di zaman mesir kuno, hiduplah seorang Raja yang adil dan mencintai rakyatnya seperti keluarganya. Yang lebih istimewa lagi, raja itu juga penyayang binatang.

     Pada suatu hari, Raja pergi berjalan-jalan untuk menemui semut. Si Semut merasa bangga karena mendapat kunjungan dari sang Raja. "Bagaimana kabarmu Semut? Dari mana saja kau jari ini?" tanya sang Raja.

     "Hamba baik-baik saja Baginda. Hamba telah pergi ke semua tempat sejak pagi, tetapi belum juga mendapat makanan," jawab Si Semut dengan sopan. "Sejak pagi kau belum makan?" Kata raja terkejut.

     Raja termenung sejenak, Raja kemudian berkata, "berapa banyak makanan yang kau perlukan dalam setahun, Semut?" Kemudian Semut pun menjawab, "Hanya sepotong roti saja Baginda."

     "Baiklah kalau begitu, maukah kau kuberikan roti untuk hidupmu selama setahun?" kata saja. Si Semut pun senang dan menerima penawaran Sang Raja tersebut. Kemudian Raja pun membawa Semut tersebut ke istana.

     "Sekarang, engkau masuklah kedalam tabung yang telah kuisi sepotong roti ini. Setahun yang akan datang akan ku buka kembali tabung ini," perintah Sang Raja.           "Terimakasih, Baginda. Hamba akan masuk sekarang," jawab Si Semut.

      Tabung itu pun kemudian di tutup dengan bahan khusus dan udara tetap masuk kedalamnya. keesokan harinya, Sang Raja tetap memimpin rakyatnya seperti biasa. Setelah genap setahun, teringat lah Sang Raja akan janjinya pada Semut.

     Perlahan-lahan Raja membuka tutup dari yang berisi Semut tersebut dan berkata, "Bagaimana kabar mu, Semut?" Si Semut pun menjawab, "keadaan hamba baik-baik saja, Baginda,"

     "Aku lihat ternyata kauasih memiliki separuh dari roti tersebut. Bukankah kau mengatakan bahwa kau butuh sepotong roti untuk hidupmu setahun? Kenapa tidak kau habiskan roti tersebut? Apakah kaunpernah sakit,semut?" tanya sang raja heran.

https://dongeng-anak74.blogspot.com

     "Tidak, Baginda. Roti itu Memeng hamba sisakan separuh. Sebab hamba khawatir jangan-jangan Baginda lupa membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa membukanya, tentu saja hamba masih dapat makan roti setahun lagi". Jawab si semut.

     Sang Raja sangat senang mendengar penjelasan Si Semut. "Kau Semut yang hebat. Kau dapat menghemat kebutuhan mu. Akan ku beritahu seluruh rakyatku mengenai hal ini agar mereka dapat mencontohmu," kata Sang Raja.

     Kalau semut saja dapat menghemat kebutuhannya, mengapa manusia justru gemar hidup boros? Semut itu kemudian dapat hadiah lagi dari Sang Raja sebagai tanda terimakasih karena telahengajarinua hidup hemat.

Friday, 28 August 2020

Ayam dan Kelinci



     Musim hujan telah tiba, udara terasa lembab. Kotoran dan sampah berserakan. Ih, dingin sekali gumam Kiki.

     Kiki tidak peduli walaupun tempat tinggalnya kotor dan bau. Sampah berserakan dimana-mana. Kiki merasa kedinginan, tumbuhnya menggigil. Ki, ayo, kita cari makan, ajak Koko sahabatnya.

     Aku tidak berani keluar, Ko. Aku sedang sakit, tubuhnya kedinginan. Kalau kamu tidak keberatan, tolong bawakan makanan untukku.

     Pantes saja kamu sakit. Lihat saja sekitar mu banyak sampah dan kotoran. Pasti disini banyak kuman penyakit. Ujar Koko.

     Kabar kalau Kiki sakit cepat menyebar.Hai, Katak. Apa kamu sudah mendengar tentang Kiki? tanya Ayam. Belum Memeng kenapa Kiki. Tanya Katak. Kiki menderita penyakit menular, jelas Ayam.

     Yang benar. Kamu jangan menyebar berita bohong, Ayam! kata Katak. Kalau tidak percaya, tanya saja pada Koko. Dia sendiri yang bilang sama aku, tandas Ayam.

     Kataka bertanya pada Koko, apa benar Kiki menderita penyakit menular? Siapa yang bilang begitu, tanya Koko. Ayam yang bilang padaku, jawab Katak.

     Beberapa hari kemudian Kiki sudah sehat, tapi dia sangat sedih. Dia selalu diejek binatang lain. Awas, ada Kiki! Jangan dekat-dekat, nanti kalian tertular penyakitnya, seru Monyet.

     Kiki, sebaiknya kamu pergi dari sini. Kami tidak mau tertular penyakit mu. Sambung Kambing. Penyakitmu tidak menular, bantah Kiki. Tapi kalau kalian takut, aku akan pergi. Ucap Kiki.

     Singa menemui Kiki menanyakan kebenaran penyakit Kiki. Kemarin aku Memeng sakit, Singa. Tapi, penyakitmu tidak menular, jawab Kiki.

     Sebenarnya Kiki sakit karena tempat tinggalnya kotor. Dan dia malas membersihkannya, tambah Koko. Oh, begitu. Sekarang cepat bersihkan sampah-sampah ini, kata Singa.

     Gara-gara sampah ini, aku dituduh menderita penyakit menular, gerutu Kiki. Untung saja kamu tidak di usir. Makanya, kamu harus rajin membersihkan tempat tinggalmu, ucap Koko.

     Suara ayam tidak terdengar. Biasanya, dia selalu membangunkan penghuni hutan. Ternyata Ayam sakit. Kamu sakit,ya? tanya Koko saat lewat kandang Ayam. Jangan-jangan penyakitmu menular. Ujar Koko menakut-nakuti.


     Monyet yang kebetulan ada disitu ikut berkomentar. Pantas, kamu tadi pagi tidak berkokok. Mungkin juga, sahut Ayam. Koko dan Monyet tersenyum.

     Penyakit yang menular kamu itu penyakit malas. Sebenarnya kamu tidak akan sakit kalau kandangmu bersih. Jelas Monyet. Kemarin Kiki juga sakit karena tempat tinggalnya kotor, tambah Koko.

     Ayam menjadi malu mendengar ucapan Koko dan Monyet. Ia pun berjanji akan selalu memberikan kandangnya.

Pini, Tikus yang Cerdik



Pino, dan Doko adalah tiga ekor yang tinggal di sebuah gudang.
Pono berbulu cokelat, Doko berbulu abu-abu. Sementara Pina berbulu putih.
"Aku bosan di gudang terus. Aku ingin berjalan-jalan keluar," kata Pina.
"Hati-hati, Pina. Jangan lama-lama," ujar Pono mengingatkan.
Pina mengangguk berjalan keluar. Cukup lama Pina bermain di luar. Setelah puas, ia kembali ke gudang.
Suatu malam,Pina mengajak Pono dan Doko mencari melon di kebun.
"Tapi, Pin, malam ini bulan purnama. Bagaimana kalau nanti kita terlihat oleh burung hantu?" Kata Pono mengingatkan.
"Huh, dasar penakut. Ya, sudah. Kalau begitu, aku mencari melon sendiri," sahut Pina sambil melangkah keluar.
"Tunggu, Pini, Kami ikut," seru Pono dan Doko sambil menyusul Pina. Mereka berjalan menyusuri tanah bersemak menuju kebun.
Setelah berjalan beberapa lama, ketiganya sampai di kebun melon.
Gmn, lezat sekali melon ini. Besar-besar lagi," ujar Pini.
"Ya. Aku sudah habis dua," tambah Doko.
Setelah merasa kenyang, mereka berjalan kembali ke gudang. Ketiganya tidak sadar, sejak tadi seekor burung hantu mengawasi mereka. Ketika Pink, Pono, dan Doko berjalan di bawahnya, burung hantu langsung menyerang mereka.
"Awas...! Burung hantu...!" Teriak Pini. "Cepat lari...!"
Ketiga tikus itu menerobos semak-semak yang lebat dan berlari sekencang-kencangnya. Sebentar saja mereka sudah sampai di gudang. 
Burung hantu kecewa karena gagal menangkap tikus buruanya.
"Hampir saja kita celaka. Kita harus mencari akal agar aman saat mencari makan di luar," kata Pina ketika mereka sudah berada di dalam gudang.
"Apa kamu tidak takut jika burung hantu itu menyerang lagi?" tanya Doko.
"Aku ada ide. Kita bisa mencari tempurung itu di samping gudang," Jawa Pono.
Keesokan harinya, mereka berhasil mendapatkan tempurung yang sudah terbelah dua.
"Kita harus membuat lubang kecil pada salah satu ujung tempurung ini," saran Pina.
"Untuk?" saran Doko.
"Untuk tempat kepala, agar kita bisa melihat jalan," jelas Pini.
Akhirnya, alat pelindung dari tempurung kelapa itu selesai dibuat. Pini, Pino, dan Doko masing-masing membuat satu.
"Nah, sekarang kita coba," kata Pini. Ia mengangkat tempurung itu dan masuk ke dalamnya. Kepalanya menyembul keluar melalui lubang kecil di ujung tempurung.
"Aha....! Kita berhasil!"  teriak Pini. Ia berjalan-jalan dengan tempurung kelapa menutupi tubuhnya. Pini terlihat seperti kura-kura.
"Sekarang, burung hantu tidak bisa melihatku," ujar Pini gembira.
Pono dan Diko tidak mau ketinggalan. Mereka pun mencoba tempurung kelapanya. Ketiganya puas dan senang dengan hasil pekerjaan mereka.
Malam harinya, Pini, Pono, dan Doko sepakat untuk keluar mencari makanan.
"Sekarang, ayo, kita pergi kekebun semangka," ajak Pini bersangat. Ketika keluar dari gudang, mereka tampak seperti barisan kura-kura. Saat itu, ternyata burung hantu sudah menunggu diluar gudang.
"Lo...? Kok, yang keluar kura-kura?"
Gumam burung hantu terheran-heran. Ia sama sekali tidak tahu bahwa yang di sangka kura-kura itu sebenarnya tikus.
Namun karena penasaran, burung hantu mengikuti Pini, Pono, dan Doko sampai kekebun semangka. Saat itu Pono keluar dari tempurung kelapa. Ketika melihat burung hantu, ia masuk lagi kedalam tempurungnya.
"Hati-hati, burung hantu ada di atas kita," bisik Pono memberi tahu teman-temannya.
"Jangan khawatir. Sekarang, kita aman karena sudah memakai tempurung kelapa," ujar Pini sambil tersenyum.
"Wah, aku tertipu...! Mereka menggunakan tempurung kelapa. Pantas saja mereka terlihat seperti kura-kura," gerutu burung hantu.
Kini, ia hanya bisa melihat Pini, Pono, dan Doko memakan semangka dari atas pohon. Ternyata, ia kalah pintar dari tikus-tikus buruanya.

Wednesday, 19 August 2020

KESABARAN ULAT BULU



















Hai, temen-temen? Nuni,Nuri, Kiki Kutilang, Gaga Gagak, hooi,lihat, coba lihat sayapku...,lihat, indah kan,?" kata Caca.
Heh, Ulat Bulu, kenapa kau lihat-lihat kita. Kau pikir rupamu seindah kami," ujar Caca ketus."
Caca menjadi sombong memiliki sayap yang indah. Bukan hanya Ulat Bulu yang tidak suka padanya. Tapi, teman-temannya, Nuni, Kiki, dan Gaga juga kesal sama Caca.
Ulat bulu hanya bisa menahan kesal saja dalam hati "Hmmh.., biarlah Caca berkata apa saja yang ia suka. Suatu hari aku akan berikan kejutan untuknya."
Hebat Si Ulat bulu, walaupun diejek, ia tetap tegar. "Hai Ulaat, Ulaat bulu,Ulaat jelek, tampakkanlah wujudmu," saut Caca.
"Kedengarannya si seperti suara Ulat bulu. Tapi, aku sama sekali tidak melihat Ulat bulu? Eh, benar engga sih, itu suara Si Ulat," ujar Caca dalam hati.
"Hai..,Caca, ini aku, temenku yang selalu kau ejek, Si Ulat Bulu." kata Si Kupu-kupu cantik. Benar, suara itu adalah suara Si Ulat Bulu yang selau diejek Caca.
"Ooh, kok bisa sih?" Ujar Caca merasa heran melihat si Ulat Bulu yang selalu ia ejek dulu.
"Bisa dong! Setelah ulat bulu tertidur panjang dan terbangun, ia akan berubah bukan lagi menjadi ulat, tetapi menjadi seekor kupu-kupu cantik," ujar si Kupu-kupu.
"Ka, Kau, Si Ulat, Si Ulat yang selalu kuejek?" Ujar Caca merasa tidak percaya. Wah, lihat, Caca gelagapan gitu, hihihi.. dia kaget karena teman yang selama ini diaejeknya, menjadi cantik dan cantik.
"Ma, maaf, ya Ulat bulu, akan janji takakan sombong lagi," ujar Caca yang menyadari kesalahan yang telah dilakukannya.
"Hai...Caca, ini aku, temanmu yang selalu kau ejek, Si Ulat Bulu." Kata Si Kupu-kupu cantik. Benar suara itu adalah suara Si Ulat Bulu yang selalu diejek Caca.
"Ooh, kok bisa sih?" Ujar Caca merasa heran melihat si Ulat Bulu yang selalu di ejek dulu.
"Bisa dong! Setelah si Ulat bulu tertidur panjang dan terbangun, ia akan berubah bukan lagi menjadi ulat, tetapi menjadi seekor kupu-kupu cantik,"ujar si Kupu-kupu.
"Ka, Kau, Si Ulat, Si Ulat yang selalu kuejek?" Ujar Caca merasa tidak percaya. Wah, lihat, Caca gelagapan gitu, hihihi.. dia kaget karena teman yang selama ini diaejeknya, menjadi cantik dan indah.
"Ma, maaf, ya Ulat bulu, aku jajnji takkan sombong lagi," ujar Caca yang menyadari kesalahan yang telah dia lakukan.

Tuesday, 18 August 2020

KUNANG-KUNANG DAN SEMUT










Semut sudah lama bersahabat dengan kunang. persahabatan mereka sangat akrab sekali. Suatu hari si Kunang mengajak Semut bertamasya. Mereka menelusuri lembah ngarai, menikmati taman hutan dan sekelilingnya.

Tiba-tiba di suatu tempat, jalan mereka terhenti karena di depan mereka ada tanah lumpur, "Kita akan melompat" kata kunang. "Baiklah...." Jawab Semut. 

"Auuuuhhhh....." Semut terperosok di dalam lumpur itu. Bagi Kunang tanah lumpur itu tidak jadi soal karna dia mempunyai sayap. Tapi Semut tidak bisa melompati tanah itu sehingga dia terjerembab ke dalam tanah lumpur itu.

"Tenanglah Semut!" Ujar kunang. Kunang segera mencari tambang. Dia pergi menuju rumah si Amang. Dia meminjam tali pada si Amang, tetapi si Amang menjawab," Bawakan aku manggis nanti akan ku berikan seuntas tali."

Kunang langsung menuju pohon manggis. "Paman bolehkah aku minta buah manggis?" kata Kunang. "Tentu boleh tapi katakan pada si Gaok agar tidak gaduh di pohon ini" jawabnya.

Si Gaok segera ditemui oleh si Kunang. "Gaok jangan gaduh di pohon manggis!" Ujar Kunang. "Baiklah! Tapi Carikan aku sebutir telur kata si Gaok.

Dia langsung menuju bibi Kotek dan berkata "Bibi Kotek, berikanlah aku sebutir telur untuk menolong Semut!" "Kau boleh meminta telur itu asalkan kau carikan aku seuntas padi!" jawab Bibi Kotek.

Si Cuit ditemui si Kunang. Kunang berkata dengan lembut, "sahabatku Cuit, mulai sekarang janganlah merusak padi si Lumbung." Si Cuit menjawab "Baiklah, tapi aku harus mencegah si Meong agar dia tidak mengejar ku, apa kau sanggup?" "Baiklah!" Jawab si Kunang sambil pergi.

"Susi dan si poleng diberikan pada si Meong, lalu mengambil ketempat silumbung mengambil padi. Padinya di berikan kepada bibi Kotek,menemui si Gaok dan dari pohon manggis, kunang membawakan manggis dan diberikan pada si Amang demi suatu tali untuk sahabatnya.






















Kunang segera terbang menuju dimana Semut berada. Dan langsung melparkan tali sambil berkata, "Hai Semut, peganglah ujungnya! Sebentar lagi kau selamat" ujar Kunang. "Terimakasih atas kebaikan mu Kunang!"kata Semut.
"Kunang aku senang punya sahabat sepertimu, kau memang sahabat sejati" kata semut. Sejak saat itu persahabatan semut dan kunang semakin akrab adanya.

Monday, 17 August 2020

SEMUT DAN LEBAH


Disebuah taman tinggal lah dan lebah mereka ingin sekali berebut kemenangan.
Pada pagi yang cerah ketika lebah sedang bermain, dia menemukan ide untuk mempersiapkan kemenangan lomba dengan semut.
Hai, semut aku punya ide, bagai mana kalau kita berlomba mencari madu yang ada di taman ini? Semut menjawab, Oke, aku setuju.
Pada waktu perlombaan di mulai, semut berbuat curang. Dia memanggil teman-temannya untuk menempatkan dirinya masing-masing di beberapa pohon.
Ketika lebah telah menemukan madu di sebuah pohon, dia sangat bahagia.
Lebah merasa dirinya yang paling hebat dan cerdik, tapi dia terkejut ketika melihat seekor semut sedang menghisap madu di pohon itu. Lebah merasa dipermainkan.
Semut berkata. Hai, lebah akulah yang paling hebat dan cerdik dari kamu, Karena akulah yang lebih dulu menemukan madu di pohon ini.
Walaupun lebah kalah, dia tidak pernah putus asa, dia terus berjuang. membicarakan perlombaan dengan lebah dan berniat jahat untuk mengalahkan lebah. Lebah baru tahu apa yang dilakukan semut dalam perlombaan ini.
Ketika siang hari yang cerah, lebah membalas perbuatan kepada semut. Lebah memanggil teman-temannya untuk menghancurkan sarang semut.
Dengan seketika sekelompok lebah menyerbu sekelompok semut. Akhirnya semut menyerah kepada lebah.
Karena semut takut kalau rahasianya akan terbongkar, dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Semut sadar kalau selama ini dia telah berbuat tidak baik kepada lebah, dia langsung meminta maaf.
Lebah juga meminta maaf dan dia juga memaafkan semut.
Akhirnya mereka berjanji akan menjadi sahabat yang baik dan setia.

Sunday, 16 August 2020

RATU LEBAH YANG SOMBONG


Di pagi hari yang cerah, Ratu lebah bersiap-siap berkunjung ke Batara Titan, ia membawa oleh-oleh sarang yang penuh dengan madu yang lezat.

"Wahai Batara Titan yang bijaksana, ku persembahkan madu kami yang sangat lezat, semoga engkau menyukai," ujar ratu lebah."

Pemberian mu kuterima hai ratu lebah, terimakasih. Lalu apa maksud kedatanganmu?" Jawab Batara Titan."Wahai Batara Titan yang bijak, berikanlah aku sengat, agar dapat membunuh mereka yang ingin mengambil maduku," Jawab Ratu Lebah.

Setelah berpikir sejenak, Batara Titan berkata," Baiklah Ratu Lebah permintaanmu ku kabulkan tapi berjanjilah, gunakan senjatamu sebaik mungkin, atau sengat itu mencelakai dirimu sendiri!"Karena terlalu bahagia Ratu Lebah tidak mendengarkan nasehat Batara Titan.

"Terimakasih Batara Titan terimakasih banyak." Kemudian ia kembali kesarangnya.

Ditengah perjalanan Ratu tersenyum bahagia, ia terus membanggakan sengatnya," Sekarang tidak bisa ada yang mengambil maduku, sebab aku sudah punya senjata ampuh!"Ketika sampai di sarangnya, ratu lebah melihat semut hitam keluar dari sarangnya, ia langsung marah karena ia pikir semut hitam itu telah mencuri madu.

"Apa yang kamu lakukan disarangku hai semut hitam jelek! Kau mencuri maduku ya?!" Kata ratu lebah marah. Tentu saja semut hitam itu ketakutan.Wahai ratu lebah, aku tidak melakukan apapun di sarangmu, aku hanya kebetulan melintas saja." Jawab semut hitam.

Namun terlampau marah, ratu lebah langsung menyengat semut hitam itu sampai mati.

Tapi setelah menyengat semut hitam tubuh ratu lebah mulai lemah dan mati, ia tidak tahu bahwa sengatan yang diberikan Dewa Titan tidak untuk membunuh, sebab jika di gunakan untuk membunuh maka ratu lebah tersebut akan ikut mati.

Friday, 14 August 2020

KANCIL MELAWAN RAJA RIMBA


Pada jaman dahulu kala disebuah hutan, hiduplah seekor singa yang merasa dirinya sebagai Raja hutan sering memangsa binatang kecil yang ada disekitarnya. Kadang ia pergi ke perkampungan penduduk untuk memangsa binatang ternak.

Penduduk desa yang marah kemudian memburu Singa tersebut bersama-sama, Namaun tidak pernah sekalipun berhasil menangkap Singa tersebut. Akhirnya penduduk desa pun merasa putus asa. Satu persatu mereka pun pergi meninggalkan desa tersebut untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Ketika sang Singa kembali lagi ke desa itu, keadaanya sudah kosong tidak ada siapapun apalagi binatang ternak. Sang Singa pun kembali ke hutan untuk mencari mangsa yang lain. Tetapi semua hewan di hutan pun sudah habis. Sementara itu, perutnya makain keroncongan karena belom di isi sejak pagi.

Tiba-tiba, ia melihat bayangan binatang lewat dibalik pohon. Tanpa pikir panjang, ia segera mengejarnya sambil meneriakkan aumannya. Ternyata yang sedang dikerjainya seekor Kancil. Mungkin dialah satu-satunya binatang yang masih ada di hutan ini.

Singa lalu berteriak memanggil Kancil, "Kancil!! Kemari! Apakah kamu tidak tahu siapa aku?" Kancil pun menjawab,"Ya Tian....hamba tahu. Tuan adalah si Raja Hutan.""Kenapa malah berlari, mendengar aumanku tadi?" Singa kembali bertanya.

Kancil tahu bahwa Singa ingi memakanya. Ia pun mendapat ide untuk mengelabuhi sang Raja Hutan tersebut."Sebenarnya tadi saya bermaksud menyerahkan diri. Namaun sayangnya saya dicegah oleh seekor Singa lain yang sangat besar yang hidup di hutan ini juga," kata si Kancil ketakutan.

Singa pun kaget mendengar jawaban Kancil. "Memangnya ada Singa yang lebih besar dari ku!" kata sang Raja Hutan marah. Si Kancil pun akhirnya menunjukan jalan pada sang Raja Hutan, dan ia pun mengikuti Kancil dari belakang.

Mereka berdua pun tiba di sebuah sumur tua yang ada di dekat hutan. Kancil kemudian berkata kepada sang Raja Hutan, "Disumur itulah Singa besar tinggal,tuanku." Sang Raja Hutan kemudian melihat kedalam sumur tersebut. ia pun kemudian melihat bayangan seekor Singa besar didalamnya. "Ternyata benar apa yang dikatakan Kancil," kata Raja Hutan dalam hati.

Raja Hutan kemudian mengaum sekeras-kerasnya. Seketika itu juga, terdengar auman yang lebih keras dan bergema kearahnya. Ia kemudian memperlihatkan taring-taringnya yang runcing, namun sSinga yang di dalam sumur itu juga melakukan hal yang sama. Hal itu membuat sang Raja Hutan menjadi kesal, karena Singa didalam sumur tersebut seakan sedang mengejeknya.

Akhirnya ia pun melompat kedalam sumur untuk mengalahkan Singa yang ada di dalamnya. Sampailah ia di dalam sumur, namun setelah ia mencari-cari, ternyata Singa yang di lihatnya tadi tidak ada di sana. Akhirnya ia sadar, bahwa apa yang di lihatnya tadi tidak ada di sana. Akhirnya ia sadar, bahwa apa yang dilihatnya tadi hanyalah bayangannya dia sendiri.

Sang Raja Hutan pun terjebak di dalam sumur tua yang gelap tersebut. Ia berusaha meminta pertolongan si Kancil. "Kancil, tolong keluar kan aku dari sini! keluar kan aku!!"teriak sang Raja Hutan memelas. Mendengar teriakan Singa. Si Kancil pun hanya diam seakan tidak mendengar apapun. Berkali-kali Singa itu berusaha melompat keluar dari sumur, Namaun tetap tidak berhasil, Akhirnya ia pun tewas tenggelam di dalam sumur tua tersebut.

Sementara itu, Kancil yang berada diatas sumur menari gembira sambil berdendang. "Aku dan penduduk kampung akhirnya sudah bebas dari kejahatanmu," teriak Kancil gembira. Ketika penduduk tahu bahwa sang Singa mati didalam sumur, mereka akhirnya kembali ke desa dan hidup dengan aman.



SELAMAT MEMBACA TEMAN-TEMAN

Akibat Kebohongan Srigala

Seekor Serigala kelaparan berkeliaran mencari makanan. Waktu sudah menjelang sore namun ia belum menemukan makanan juga. Serigala itu terus ...